belomba-lomba dalam kebaikan
Di dalam Alquran baik atau kebaikan menggunakan kata
ihsan birr dan
ishlah. Kata ihsan bisa dilihat pada firman Allah yg artinya
“Dan
siapakah yg lbh baik agamanya daripada orang yg ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah sedang dia pun mengerjakan kebaikan dan ia
mengikuti agama Ibrahim yg lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayangan-Nya.” . Bila dikaitkan dgn hadis tentang kedatangan
Jibril kepada Nabi Muhammad saw ihsan adl perbuatan baik yg dilakukan
oleh seseorang krn merasakan kehadiran Allah dalam dirinya atau dia
merasa diawasi oleh Allah SWT yg membuatnya tidak berani menyimpang dari
segala ketentuan-Nya. Adapun kata baik dalam arti
birr bisa dilihat pada firman Allah yg artinya
“Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke timur maupun ke barat itu suatu kebaikan
tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah hari akhir
malaikat kitab dan nabi-nabi serta memberikan harta yg dicintainya
kepada kerabatnya anak-anak yatim orang miskin musafir dan orang-orang
yg meminta-minta; dan hamba sahaya mendirikan salat menunaikan zakat;
dan orang-orang yg menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang
yg sabar dalam kesempitan penderitaan dan dalam peperangan. Mereka
itulah orang-orang yg benar ; dan mereka itulah orang-orang yg
bertaqwa.” . Bila kita kaji ayat-ayat tentang kata
al-birr
termasuk ayat di atas maka akan didapat kesimpulan bahwa kebaikan itu
menurut Mahmud Syaltut dalam tafsirnya membaginya menjadi tiga yakni
birr dalam aqidah
birr dalam amal dan
birr dalam akhlak. Adapun kata baik dgn menggunakan kata ishlah terdapat dalam banyak ayat misalnya pada firman Allah yg artinya
“Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim katakanlah ‘Mengurus urusan mereka secara patut adl baik’.”
. Islah digunakan penggunaannya dalam kaitan hubungan yg baik antara
sesama manusia di dalam Ensiklopedi Hukum Islam jilid 3 hal 740
dinyatakan “Islah merupakan kewajiban umat Islam baik secara personal
maupun sosial. Penekanan islah ini lbh terfokus pada hubungan antara
sesama umat manusia dalam rangka pemenuhan kewajiban kepada Allah SWT.”
Di dalam Alquran Allah SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam
bentuk yg sebaik-baiknya. Namun kemuliaan manusia ternyata tidak
terletak pada keindahan fisiknya. Kalau manusia dianggap mulia dgn sebab
badannya yg besar tentu akan lbh mulia binatang ternak seperti sapi
kerbau unta gajah dan sebagainya yg memiliki berat badan yg jauh lbh
berat. Karenanya bila manusia hanya mengandalkan kehebatan dan keagungan
dirinya pada berat badan dia bisa lbh rendah kedudukannya daripada
binatang ternak yg kemuliaannya terletak pada berat badannya. Allah SWT
berfirman yg artinya
“Dan sesungguhnya Kami jadikan utk isi neraka
jahannam kebanyakan dari jin dan manusia mereka mempunyai hati tetapi
tidak dipergunakannya utk memahami dan mereka mempunyai mata tidak
dipergunakannya utk melihat dan mereka mempunyai telinga tidak
dipergunakannya utk mendengar . Mereka itu seperti binatang ternak
bahkan mereka lbh sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yg lalai.”.
Oleh krn itu kemuliaan manusia bisa kita pahami dari iman dan amal
saleh atau kebaikannya dalam bersikap dan bertingkah laku di mana pun
dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Itu
sebabnya semakin banyak perbuatan baik yg dilakukannya maka akan semakin
mulia harkat dan martabatnya di hadapan Allah SWT. Di sinilah letak
pentingnya bagi kita utk berloma-lomba dalam kebaikan sebagaimana firman
Allah yg artinya
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya yg ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu kebaikan. Di mana saja
kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian . Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” . Jalan Menuju Amal Baik
Meskipun kebaikan kita sadari sebagai sesuatu yg harus kita laksanakan
ternyata tidak sedikit orang yg tidak antusias utk melakukan kebaikan
itu. Karena itu ada beberapa hal yg bisa dijadikan resep bagi seseorang
agar bersemangat melakukan kebaikan.
Niat yg Ikhlas Niat yg ikhlas merupakan faktor penting dalam tiap
amal. Karena dalam banyak amal di dalam Islam niat yg ikhlas merupakan
rukun terpenting dan pertama. Niat yg ikhlas krn Allah dalam melakukan
kebaikan akan membuat seseorang memiliki perasaan yg ringan dalam
mengerjakan amal-amal yg berat sekalipun apalagi bila amal kebaikan itu
tergolong amal yg ringan. Sedangkan tanpa keikhlasan jangankan amal yg
berat amal yg ringan pun akan terasa menjadi berat. Disamping itu
keikhlasan akan membuat seseorang berkesinambungan dalam amal kebaikan.
Orang yg ikhlas tidak akan bersemangat krn dipuji dan tidak akan lemah
krn dicela. Ada pujian atau celaan tidak akan membuatnya terpengaruh
dalam melakukan kebaikan.
Cinta Kebaikan dan Orang Baik
Seseorang akan antusias melaksanakan kebaikan manakala pada dirinya
terdapat rasa cinta pada kebaikan hal ini krn mana mungkin seseorang
melakukan suatu kebaikan apabila dia sendiri tidak suka pada kebaikan
itu. Oleh krn itu rasa cinta pada kebaikan harus kita tanamkan ke dalam
jiwa kita masing-masing sehingga kita akan menjadikan tiap bentuk
kebaikan sebagai bagian yg tidak akan terpisahkan dalam kehidupan kita
ini akan membuat kebaikan selalu menyertai kehidupan ini. Disamping
cinta kepada kebaikan akan kita suka melakukan kebaikan harus tertanam
juga di dalam jiwa kita rasa cinta kepada siapa saja yg berbuat baik
hal ini akan membuat kita ingin selalu meneladani dan mengikuti segala
bentuk kebaikan siapa pun yg melakukannya. Allah SWT telah menyebutkan
kecintaan-Nya kepada siapa saja yg berbuat baik karenanya kita pun
harus mencintai mereka yg berbuat baik. Allah berfirman yg artinya “Dan
belanjakanlah di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah krn sesungguhnya Alllah
mencintai orang-orang yg berbuat baik.” .
Merasa
Beruntung bila Melakukan Kebakan Berbuat baik merupakan sesuatu yg
sangat mulia krn itu seseorang akan melakukan kebaikan apabila dgn
kebaikan itu dia merasa memperoleh keberuntungan baik di dunia maupun di
akhirat. Ada banyak keuntungan yg akan diperoleh manusia bila ia
berbuat baik. Pertama selalu disertai oleh Allah SWT lihat QS 16 128. Kedua menambah keni’matan untuknya lihat QS 2 58; 7 161; 33 29. Ketiga dicintai Allah lihat QS 7 161; 5 13; 2 236; 3 134; 3 148; 5 96. Keempat memperoleh rahmat Allah lihat QS 7 56. Kelima memperoleh pahala yg tidak disia-siakan Allah SWT lihat QS 9 120; 11 115; 12 56. Keenam dimasukkan ke dalam surga lihat QS 5 85; 39 34; 6 84; 12 22; 28 14; 37 80.
Merasa
Rugi ila Meninggalkan Kebaikan Apabila seseorang merasa beruntung dgn
kebaikan yg dilakukannya dgn sejumlah keutamaan yg disebutkan dalam
Alquran maka bila seseorang tidak berbuat baik dia akan merasa sangat
rugi baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Bagi seorang mukmin
bagaimana mungkin dia tidak merasa rugi bila tidak melakukan kebaikan
krn kehidupan ini memang harus dijalani utk mengabdi kepada Allah SWT yg
merupakan puncak dari segala bentuk kebaikan yg harus dijalani.
Manakala di dunia ini seseorang sudah merasa rugi maka di akhirat pun
dia akan merasa rugi krn apa yg dilakukan seseorang dalam kehidupannya
di dunia akan sangat berpengaruh di akhirat krn kehidupan akhirat pada
hakikatnya adl hasil dari kehidupan di dunia bila seseorang berlaku baik
di dunia dia akan memperoleh keberuntungan di akhirat disamping
keberuntungan di dunia sedangkan bila seseorang tidak melakukan kebaikan
di dunia maka dia akan memperoleh kerugian di dunia dan penyesalan yg
sangat dalam di akhirat kelak sebagai bentuk dari mengabaikan
nilai-nilai Islam. Allah SWT berfirman yg artinya “Barangsiapa
mencari selain Islam sebagai agamanya maka sekali-kali tidaklah akan
diterima daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yg rugi.” .
Meneladani
Generasi yg Baik Perbuatan baik dan yg lbh baik lagi akan dilakukan
oleh seorang muslim apabila dia mau meneladani orang yg berbuat baik hal
ini menjadi penting krn dgn demikian dia menyadari bahwa meskipun
perasaannya sudah banyak perbuatan baik yg dilakukannya tetap saja dia
merasa masih sedikit dibanding orang lain yg jauh lbh baik dari dirinya
hal ini akan memicu semangatnya utk berbuat baik yg lbh banyak lagi.
Karena itu idealnya seorang mukmin bisa menjadi seperti cermin bagi
mukmin lainnya sehingga manakala seseorang mengenal dan memperhatikann
dirinya akan merasakan begitu banyak kekurangan termasuk dalam hal
berbuat baik.
Memahami Ilmu Kebaikan Bagi seorang muslim tiap
amal yg dilakukannya tentu harus didasari pada ilmu semakin banyak ilmu
yg dimiliki dipahami dan dikuasai insya Allah akan makin banyak amal yg
bisa dilakukannya sedangkan makin sedikit pemahaman atau ilmu
seseorang akan semakin sedikit juga amal yg bisa dilakukannya apalagi
belum tentu orang yg mempunyai ilmu secara otomatis bisa
mengamalkannya. Ini berarti seseorang akan semakin terangsang utk
melakukan kebaikan manakala dia memahami ilmu tentang kebaikan itu.
Kebaikan yg Diterima Setiap kebaikan yg dilakukan seseorang tentu harus
menghasilkan penilaian yg positif dari Allah SWT. Paling tidak ada dua
kriteria tentang kebaikan yg diterima oleh Allah SWT. Pertama ikhlas
dalam beramal yakni melakukan suatu amal dgn niat semata-mata ikhlas
krn Allah SWT atau tidak riya dalam arti mengharap pujian dari selain
Allah SWT. Karena itu dalam hadis yg terkenal Rasulullah saw bersabda
yg artinya “Sesungguhnya amal itu sangat tergantung pada niatnya.”
Kedua melakukan kebaikan itu secara benar hal ini krn meskipun niat
seseorang sudah baik bila dalam melakukan amal dgn cara yg tidak baik
maka hal itu tetap tidak bisa diterima oleh Allah SWT krn ini termasuk
bagian dari mencari selain Islam sebagai agama hidupnya yg jelas-jelas
akan ditolak Allah SWT sebagaimana yg sudah disebutkan pada QS 3 85 di
atas. Akhirnya menjadi jelas bagi kita bahwa hidup ini harus kita jalani
utk mengabdi kepada Allah SWT yg terwujud salah satunya dalam bentuk
melakukan kebaikan dan masing-masing orang harus berusaha melakukan
kebaikan sebanyak mungkin sebagai bentuk kongkret dari perwujudan
kehidupan yg baik di dunia dan ini pula yg akan menjadi bekal bagi
manusia dalam menjalani kehidupannya di akhirat kelak. Oleh Drs. Ahmad
Yani Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesiasumber file al_islam.chm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar